Sabtu, 01 Februari 2014

TIPUS ABDOMINALIS



TIFUS ABDOMINALIS
1.PENGERTIAN
Tifus abdominalis adalah penyakit infeksi akut yang terjadi pada saluran pecernaan dengan gejala demam lebih dara satu minggu dan terdapat gangguan kesadaran
2.FATOPISIOLOGI
Kuman masuk melalui mulut bersama makanan dan menyebar ke seluruh pencernaan. selanjutnya masuk kedalam organ tubuh terutama limpe, usus, dan kandung empedu.
Pada minggu pertama terjadi hiperplaksia plaks player, minggu kedua terjadi nekrosis dan minggu ketiga terjadiulserasi, serta minggu keempat terjadi penyembuhan ulkus yang dapat menimbulkan sikatrik. Ulkus dapat menyebabkan pendarahan bahkan sampe perforasi usus
Gejala demam di  sebabkan oleh endotoksin sedangkan gejala pada saluran pencernaan di sebabkan oleh kelainan pada usus halus
3.KOMPLIKASI
·         Terjadi pendarahan usus
·         Melena
·         Perkorasi usus
·         Peritonitis
4.ETIOLOGI
Salmonela typhosa,Masa inkubasi10-20 hari
5.TANDA-TANDA KELINIS
§  Nyeri kepala,lemah lesu
§  Demam tidak terlalu tinggi selama tiga minggu biasanya berpluktuasi.biasanya suhu tubuh meningkat pada malam hari dan menurun pada pagi hari
§  Ganggguan pada saluran pencernaan :halitosis, bibir kering pecah pecah, lidah ditutupi selaput putih kotor(coated tounge),mual tidak napsu makan meteorismus,hepato megali, spienyno megali, yang disrtai nyeri pada perabaan
§  Gangguan kesadaran:penurunan kesadaran(apatis ,somnolen)
§  Bintik-bintik kemerahan pd kulit (ROSEOLA) akibat emboli basil dalam kapiler kulit
6.PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
·         Pemeriksaan darah tepi
·         Pemeriksaan widal:didapatkan teter terhadap anti O adalah½oo
7.PENATALAK SANAN PENGOBATAN
§  Isolasi ,disenfeksi pakaian dan ekskreta
§  Istirahat selamademam hingga dua minggu
§  Daet tinggi kalori,tinggi protrin(TKTP)tidak mengandung banyak serat
§  Pemberian anti biotik dosis tinggi cloram fenikol
Dosis:100mg/kg bb/hari -4x


PENATA LAKSANAAN
DIGNOSA KEPERAWATAN
·         Perubahan nutrisi kurang dar ikebutuhan tubuh b.d nafsu makan kurang,mual dan meteorismus
·         Resiko berkurangnya volume cairan b.d kurangnya intake cairan dan peningkatan suhu tubuh
·         Perubahan persepsi sensori b.d penurunan kesadaran
·         Kurangnya perawatan diri b.d istirahat total
·         Hipertermi b.d peroses infeksi